Satu lagi Binaan Komunitas Magenta mebuat prestasi dunia. Siapa sangka Florencia Carolyne Aurella Salsabila Sayudi bocah yang masih duduk dinagku klas I SD Negeri Kedamean ini menjadi juara kedua tingkat Internasional dalam lomba lukis yang diselenggarakan Art Competition Look and Learn Ltd54 Upper Montagu Street London W1H 1SL United Kingdom Inggris.
Putri pasangan Imam Sayudi dan Asih Dwi Handayani bisa meraih prestasi yang membanggakan, setelah bisa menyisihakn 400 peserta dari berbagai Negara dibelahan dunia kategori umur 7 tahun, sedangkan yang menduduki juara pertama adalah Indira Kenu Bandara dari India dan ketiga diraih Amaya Khosila Pathirana yang juga dari India.
Ternyata bocah yang masih berusia 6 tahun ini tak hanya mahir dalam melukis saja, penyabet piala berbagi prestasi mulia lomba nyanyi, tari remo hingga fasih berbahasa inggris dan MC itu.
"Saya bersyukur bisa menang dalam lomba lukis tingkat internasional juara II. Ini semua berkat bimbingan papa dan mama,"cetus Florencia genit.
Sementara menurut Imam Sayudi mengakui anaknya punya bekat sejak kecil, selalu hafal, kalau diajari sekali saja dia langsung tanggap, itulah kelebihanya. "Sejumlah lagu-lagu mulai dari dangut, pop, campur sari hingga lagu-lagu barat juga hafal," ucapnya bangga.(sumber beritajatim.com)
Raihan yang kini masih sekolah di TK Dwi Matra Surabaya ini terasa ringan mengungkapkan apa yang ada didalam pikirannya. Goresan lugas tanpa rasa takut, sedikit dimiliki oleh anak-anak, dengan bentuk yang terasa lentur, Tanpa berfikir apa yang dihasilkan dari goresannya namun terasa artistik. Kekuatan yang terkadang dianggap jelek oleh sebagian orangtua yang menganggap gambar seperti demikian tidak seperti bentuk aslinya. Anggapan salah yang masih saja ada dalam sebagian pikiran orangtua sampai saat ini. Ketidaksempurnaan dalam karya sketsa Raihan, adalah karya anak-anak yang memang begitu adanya. Kewajaran yang memang ada pada anak-anak. Justru itulah kelebihannya.
Seperti kebanyakan anak laki-laki pada umumnya, tokoh robot, monster dan binatang menjadi obyek dalam gambarnya. Selain itu kadang muncul gambar-gambar baru yang secara bentuk unik dan nyaman untuk dinikmati secara visual. Kejutan yang sering terjadi pada anak-anak, munculnya secara tiba-tiba. Begitu juga unsur komposisi yang kadang terasa asik untuk dinikmati.
Raihan menjadi bagian dari anak-anak yang terlempar dari pertarungan lomba mewarna dan menggambar yang marak dilakukan di kota-kota besar. Yang lebih memilih gambar proporsif dan dengan bentuk pewarnaan yang “manis-manis”. Meskipun kadang masih ada sedikit juri yang memilih gambar yang orisinal. Kekuatan anak-anak yang serupa layak untuk di perhatikan, sebab saya yakin ketika anak-anak dapat melakukan kegiatan menggambar dengan melibatkan segenap imajinasinya, anak-anak kreatif terus bermunculan di negeri ini .Tak hanya sekedar menjadi kembaran gurunya saja.